Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2018

Pesan berbisik

Kau adalah buku tentang ke indahan Aku adalah tuna aksara yang dipaksa untuk membaca Namun di dalam setiap bab mu aku yakin berisih tentang Cinta & Kasih Karena aku tuna aksara, Tak perlu lagi bersusah membaca atau menulis dengan sepatah kata, Karena ku yakin isimu hanyalah Cinta, Ku bolak balik halamanmu pun bukan aku paham..???_ Tapi... Udara pagi yang sejuk ini pun setiap semilirnya  penghilang kegundahan & penat selama ini Setiap untaian huruf yang tertata rapi itu pun kian mengaburkan pikiranku & memusingkang kepalaku Untukmu senyuman bahagia yang tersungging indah diatas sekat paragraf-paragrafmu Semoga pagi hari ini penuh senyum kebahagiaan Mb Zie (teman lama yang terlupakan)..😀 Pak Hamam Jombang, Up to Azizah Maghfiroh

Rindu Kasih

Teruntuk kasihku yang jauh disana Satu nama atas puisi cintaku Sejak sekian lama kau yang ku nanti Kini kau hadir di lamunanku Kau usir hampa dan jenuh hidupku Kau warnai hatiku yang gelap Kau tarik bibir ini tersenyum di sepanjang waktu melupakan kelukaan dan kesedihan Kau usir kesendirian yang telah lama menjadi sahabatku Kau tiupkan angin qolbu hingga hati ini terasa sejuk dan damai Sungguh ku tak sanggup menipu rindu Yang memekik namamu Rindu yang membasahi hatiku dengan siraman cinta kasih yang kau berikan Kumohonkan, semoga Rabb Semesta Alam meridhai ikatan ini Dan namamu lah yang tertuliskan di lauhil mahfudz Azizah Maghfiroh Dimana ada rindu, tak lepas meninggalkan doa juga air mata.... Dimana ada cinta, disitulah ada cahaya penerang bagi insan  membutuhkan arahan Untuk seseorang yang terluka karena cinta ataupun impian, menangislah sepuas hatimu dan biarkan angin membawa pergi jauh, lalu tersenyumlah, pandanganlah kedapan, karena disana ada yang jauh l...

Puisi Azizah Maghfiroh

Azizah Maghfiroh Ku rasa ada yg aneh.. Aku seperti berperang dengan diriku yg lain.. Tentang apa yg nampak di mata.. Dan tak enak di rasa.. Sosok malaikat.. Tak bersayap.. berbalut kulit sang hawa.. Berjubah doa.. Ke indahan raga Dari surga.. Yang berjiwa.. Dan berparas wanita.. Sorot mata nya.. Layaknya lautan.. Yang diam dan dalam.. Hingga aku tenggelam.. Sekali lagi sang ilahi Menampakan pada semesta. Rupa bidadari.. Dari rahim manusia.. Siapa kah aku?? Beraninya menatap kesempurnaan ciptaanNYA.. Sombong diriku Melangkah ke arahnya.. Hilang akal sehat Tatkala kudekat... Seperti kebodohan Tiba tiba membelenggu sesaat.. Siapakah aku?? Lihat tanda tanya itu Jurang pemisah Antara aku dan ketidakwarasanku.. Untuk memilikimu.. Seutuhnya. Jepara untuk Malang

Puisi Bunga

Dia tidaklah selemah itu.. Apakah badai itu sanggup melukaimu?? Kau tumbuh begitu hebatnya.... Tak'kan angin pun mampu menggoyahmu.. Ribuan hujan kata pun tak kan mampu... Memalingkan lukamu... Demikiankah...? Katakanlah bahwa engkau bahagia... bahwa engkau tidak benar ketika sedang menangis...  Dan terus meratapi kesedihan.. Bahwa engkau tidak sedang memendam kepedihan dan membiarkkan kelukaan itu singgah lama di dalam hatimu Jujurkah engkau saat tertawa? Katakanlah bahwa engkau bahagia... Biarkanlah mereka yang membuat engkau luka... Abaikanlah mereka yang membuat asa mu patah... Begitu luas langitmu.. Tujuhlah... Gapailah... Katakanlah bahwa engkau bahagia... Tak sempat aku berfikir..  Hingga kau pun telah terukir... Bunga.... Sisi anggunmu begitu menyentuh.... Sadarkah aku??? Sebab aku pun tidak tau?? Aku selalu menunggu pagi setiap mengingatmu... Izinkn aku untuk selalu begitu.. Karna mengenalmu, menyaksikanmu... Anugrahla...

Puisi Maghfiroh (Sang Peri Kecil)

Aku mendengar keluhanmu lewat desisan angin malam.. Meski itu tak jelas bagaimana , karena apa Seketika saja menghangatkan seluruh jiwa ini Hening... Hanya terdengar detingan jarum jam Tidak banyak yang ku rekam dan ku pahami Akan ku coba menerka-nerka apa isi suara dalam hatimu Sebelum mata terpejam dan kantuk menghampiri Bunga yang terbelah lautan Bunga yang melayu karena siraman air tak melulu kau dapatkan Aku merasakan kekecewa'anmu Kesakitan dalam hatimu Dan kelukaan yang pada nyatanya membuat hatimu semakin tegar InsyaaAllaah, Andai jemari  dapat menjamahmu Akan ku sentuh hidungmu Menyampaikan kata yang ku sampaikan lewat debu... Dan kalaupun jemariku tahu Tetesan air mata mengalir semakin deras Akan ku tumpas air mata itu agar berubah menjadi senyuman kembali Simpanlah persepsimu Maka lihatlah pesonamu Bunga yang tumbuh indah nan jauh Janganlah kau melayu Mengurangi keindahan itu Aku pun melihat lelah letihmu Dan berkata aku kepada hatiku Anda...