CINTA DALAM DO'A SE ORANG MUSTAHIQ 4

Episode 4

Oleh : Azizah Maghfiroh

     Dalam do'a,
Cinta mulai tumbuh semakin besar...
Dengan jalan istikhoroh meminta izin dari-Nya agar mendapat Ridlo-Nya,
Setiap malam aku bangun dengan penuh semangat dan khusyu' , hingga deraian air mata pun membasahi pipi sampai terjatuh di atas sajadah.
Aku se-orang laki-laki yg lemah tak berdaya dalam hal mengungkap kan cinta ini...
Tidak sama dengan mereka dengan berbekal kejantanan yg tangguh serta kepercayaan diri nya untuk mengatakan cinta,
Mengejar cinta nya untuk bisa memiliki.
Tapi aku tidak,
Aku tidak seperti itu..
Karena aku mencintaimu dengan tenang hati bukan dengan senang hati.

  Malam ini sangat meriah dan penuh barokah sholawat.
Aku berada di blakang panggung duduk manis menjaga sond sistem jika ada yg kurang beres.

" Pak Huseen....,
Di panggil Musthofa "

Ujar Pak Haffi

" Dimana Pak Haffi? "
" Ayo ikut... "

Kemudian kami berdua berjalan menuju depan gerbang putri.
Disana ada dua orang tengah berdiri , tak lain mereka adalah Musthofa dab Kakak nya (Izzatul Mukarromah)

Pak Haffi pun duluan bertanya.
" Musthofa ini Pak Husen, mari... "

Musthofa menggelengkan kepalanya dengan mimik wajah manyun.

" Bagaimana mbak.."
Tanya Pak Haffi kembali

Aku hanya diam membisu,
Merasakan getaran cinta dalam hati yg begitu dahsyat.
Biarkan malam ini menjadi saksi bisu,
Gelap nya membuat cinta ini tak terlihat oleh nya.

" Ini Pak..
Musthofa ngambek, soal nya masih pingin pulang lama.. "
Tutur Kakak nya

" Musthofaa.....
Ayo kita balik ke pondok saja,
Disana teman-teman banyak yg mencarimu "
Rayu Pak Haffi pada Musthofa.

" Musthofa gak mau,
Nanti di ejekin terus "

" Ndak usah di dengerin...  Musthofa kesini niat nya cari teman banyak apa cari ilmu ?"

Musthofa tetap saja tidak mau,
Dan tangan nya masih dengan kuat memeluk pinggang Kakaknya.
Mulutku masih terbungkam, melihat kondisi Musthofa yg sulit du ajak balik ke asrama.
Lalu aku berinisiatif untuk mengajak nya jalan-jalan dulu.

" Musthofaa... kalau gitu ikut Pak Husen aja,
Malam ini kita jalan-jalan nanti tak beliin ayam goreng..
Tapi Musthofa harus mau balik yaaa? "

" Musthofa mau...!! "

" Alhamdulillaaahh  "

" Makasih Pak,,
Maaf sudah merepotkan "

Aku langsung menuntun Musthofa dan tanpa ku sadari membiarkan mereka berdua an.
Pak Haffi terus PDKT pada kakak nya dan bertanya-tanya kesana kemari,
Hingga aku melintas di depan mereka berdua,
Mereka tak kunjung berpisah.
Disitulah hatiku merasakan sakit menahan perih dan meni'mati sesak dalam dada, nafas ini mulai tak beraturan pikiran ini mulai berkecamuk.
Tapi semua ku serahkan saja Pada Allaah...
Jodoh itu sudah diatur Oleh-Nya.
Malam sudah mulai larut aku mengajak balik Musthofa ke asrama dan dia pun langsung merebahkan tubuh nya hingga tertidur pulas.
Sedangkan aku balik ke acara Haul nya Mbah Yai yg acara nya hampir selesai.
Mauidzhoh sudah lewat...
Tapi aku masih bisa mengamini Do'a.
Alhamdulillaaah wa Syukurillaaaahhh..!

    Saat cinta tak lagi sekedar perasaan tapi kewajiban,
Maka fokuslah pada masa depan
Banyak di taman bungan nan indah tapi dengan mudah orang memandanginya bahkan memetiknya,
Jadilah kau bunga mawar yg berduri...
Hidup di tepi jurang.
Suapa saja yg mampu untuk memdapatkan nya dialah se-seorang yg berani mempertaruhkan nyawanya demi kamu.
Semoga kamu yg sll ku sebut dalam do'a bisa bersanding dengan ku,  atas izin dari Nya .
Entah dengan jalan bagaimana....

 2 Minggu kemudian,
Cinta ini masih tersimpan dalam do'a bahkan rindu yg terus menyelimuti kalbu ini ku layangkan surat fatihah untuk mu.

Pak Haffi pun tiba-tiba datang dengan penuh lari semangat.


" Pak Huseeeeeen...,
Heei Pak Huseeeen!!! "
Dengan mengayunkan tangab nya.
Aku pun melangkah dengan cepat memenuhi panggilan itu.

" Pak Huseeen, hari ini aku dapat panggilan...
Smpyan bisa gak anterin kulo "

" Kemana Pak Haffi "

" Udah lah nanti smpyn tau,
Ini masalah penting.
Menyangkut masa depan ku "

" Baiklaah... "
Jawab ku enteng tanpa punya rasa ingin tahu terlalu dalam.
Aku yang membonceng Pak Haffi , mengendarai sepeda motor dengan begitu santai.

" Pak Huseen bisa agak ngebut gaak...
Ditungguin ini "
Pak Haffi menepuk pundak ku

" Iyaa Pak, beres..! "

Satu jam lebih akhirnya sampailah di tempat tujuan.
Dan terlihat jelas Pak Haffi sangaat gugup tak karuan hingga repot dengan penampilan nya.

" Pak.. gimana kopyah ku sudah lurus?? ,
Terus baju ku...
Jas ku...
Sarung ku...
Wajahku keleng-keleng mboten...?"

" Sudaah tampan kok Pak,
Emang mau apa siiih.. kesini? "
Tanya ku mulai keppo karena melihat tingkah nya yg aneh.

" Mau melamar "
Jwab Pak Haffi dengan cengar cengir.

" Melamar pekerjaan ?? "

" Iyaaa,
Melamar pekerjaan untuk jadi seorang imam "

" Imam di masjid ini...? "

" Hmmm.... sudahlah Pak, ayo kita masuk buruan "

Kami pun langsung menuju rumah yg disamping nya ada masjid.


" Assalaamu'alikum "
Salam Pak Haffi dengan mengetuk pintu.

" Wa'alaikumussalaam "
Jawab suara bapak-bapak dari dalam rumah.
Dan pintu pun di buka oleh seorang ibu-ibu separuh baya.

" Silahkan masuk naak... "

" Nggih buu makasih "

" Mana ini yg bernama Pak Haffi, Pasti sampyan gih.. "
Ibu itu mengusap pundak ku.
Lalu aku pun menjawab
" Sanes bu... ini Pak Haffi, saya teman nya "

" Ouh iya iya.. Maaf nggih...,
Ayo duduk dulu tak panggilkan abah "

" Sstt,, Bukan kah itu foto nya Musthofa yaa "
Tutur ku pada Pak Haffi.

" Iyaaaah.... betul Pak Husen,
Yg sebelahnya itu siapa "

" Ah,, jng pura-pura gak tau smpyan... "

" Hihihihi iya iyaa diaaa....... "
Pembicaraan kami berdua pun terputus karena terdengar suara sangat  lantang.

" Alhamdulillaaaaaah,
Sudah lama nungguin nya "


Sontak aku kaged dengan kedatangan nya. Ternyata itu Abahnya Musthofa..
Hati ini mulai berdegug kencang dan fikiran ini mulai carut marut.
Ada apa ini....???
Kenapa Pak Haffi begitu sangat di kenal keluarga Musthofa...??
Dan....
Allaah kariiim....


2-Desember-2017
Sabtu 08:49
πŸ“πŸ˜“πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚

Kira kira ada apa yaaa.....
πŸ€“

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SANTRI WASLUN DAN KIYAI MAJDZUB

SANTRI WASHLUN & KYAI MAJDZUB 33

Perempuan Senja