SANTRI WASHLUN & KYAI MAJDZUB 10
*Santri Washlun & Kyai Majdzub*
(Part Sepuluh)
Oleh : Azizah Maghfiroh
Syukurnya orang pintar itu mau berbagi ilmu, mau mengajarkan nya... Sedangkan syukurnya orang belum pintar itu selalu bersungguh-sungguh. (Istilah jawanya mempeng lan temen)
_Ilmu al ahwalul qolbi_ selalu membekas dalam hati, lambang ilmu masuk dalam hati yaitu mampu melakukan nya dari yg sepele.
Tidak perlu yg besar-besar berbahasa tinggi,
Buanyak ilmu tumpukan kitab pada ujung nya dibuat pameran mujadalah untuk mencari ketenaran supaya namanya harum dikenal dimana-mana, dan dengan cara bagaimana agar selaku dianggap sesama manusia disitulah *BEBAN.*
Menunjukkan prilaku manusia yg 'alim tapi jahil murokab.
Suasana malam jumat dipesantren sangat ramai oleh kegiatan para santri berbagai macam.
Saat itu Ning Jazila hanya seorang diri keluar pondok untuk berkunjung ke desa sebelah tak jauh dari asrama putri karena keperluan mendadak,
Setiba di tengah perjalanan bertemulah dengan Gus Hasib.
"Eheeem...."
Suara dehem Gus Hasib alias *Big Bos*
Ning jazila nampak sangat mengacuhkan nya.
Tak lama kemudian Gus Hasib sangat greget karena kecantikan nya dan sudah lama menjadi inceran untuk dipinangnya namun selalu ditolak,
Didekaplah Ning Jazila dari belakang hingga tangan Gus Hasib membungkam mulut mungil itu dengan sangat kuat nan erat hingga suara jeritan Ning Jazila tak di dengar oleh para warga sekitar.
"Ssstttt... diam kamu, hahaha
Sekarang kamu gak bisa kabur wahai nona cantik"
Ning Jazila semakin tertekan dan tak bisa bergerak sama sekali ia hanya bisa pasrah dan memohon pertolongan pada Allaah.
"Kalau kamu ingin tak lepas,
Bulan depan harus mau jadi istriku. Jangan tolak lagi...!!
Mengerti.. "
"Stopppp....!!
Lepaskaaan Gus"
Santri Washlun datang dengan membawa enthong nasi yg terbuat dari kayu.
"Eeee.... bocah ingusan datang,
Kowe lapo melu-melu?
Arep dadi sok pahlawan???"
"Sampun Gus, mesakne mbak nku"
Santri Washlun semakin mendekat hingga tangan nya mulai beraksi gak tahan karena melihat wanita yg didekap nya itu menangis dan terus merintih,
terjadilah perkelahian hebat.
Pukulan dan tendangan terus mengena kepada Santri Washlun hingga luka parah dan tubuhnya terbengkalai lemas lunglai tersungkur jatuh ketanah.
"Hahahahahaha... jadi orang jangan sok pahlawan deh, belim tahu kalau akau adalah guru di pencak silat"
"Bismillaah Laa hawlaa walaa quwwata illaa billaahil 'aliyyil 'adziiim"
Duuussssh....!!!!
Dugh...!!
Dugh..!!
Serangan Santri Washlun yg datang dengan tiba-tiba akhirnya Gus Hasib jatuh tersungkur hingga berdarah,
Tak lama kemudian para warga datang dan melerai mereka berdua.
"Pak... tangkap dia...!!! Bawa ke polisi.
Diaaa,
Santri Washlun tadi mau memperkosa Santri putri"
Teriak Gus Hasib meyaqinkan semua warga yg berdatangan.
Orang-orang pun sangat geram dan marah mendengar ucapan Gus Hasib yg dikenal putra seorang kyai.
Dan pukulan demi pukulan juga tendangan itu melayang keseluruh tubuh Santri Washlun hingga bajunya robek dan penuh dengan darah, Ia hanya bisa terima pasrah dengan apa yg telah menimpanya.
"Awas kalau Ning sampai bilang sebenarnya..!!"
Bisikan dan ancaman itu tertuju kepada Ning Jazila.
Ning Jazila tak bisa berbuat apa-apa,
Lalu ia kembali ke pondok dengan hati yg menyesal penuh dengan kebodohan.
Para santri pun menggeret Santri Washlun dengan kasar,
Dibawanya ke kantor pengurus.
Bertemulah dengan Gus Hanafi.
"MaasyaaAllaah,
Gak mungkin in..."
😳😱😲😵
"Pun laah Gus, dia terbukti salah... mau memperkosa Ning Jazila"
"Haaaaaah.....??"
"Inggih Gus, leres"
Dan salah satu santri pun menceritakan semua kejadian diluar pesantren tadi.
Santri Washlun semakin tertunduk dan terpaku sudah tidak berdaya lagi untuk menjelaskan yg sebenarnya,
Hatinya semakin tawaruk mendekat kepada Allaah.
Yaqin bahwasanya semua ini adalah kersane Gusti Allaah,
Manusia sebagai hamba ngemawulo namung biso trimo ikhlash ridlo lan sabar.
Seperti kisah Nabi Yusuf,
Tidak salah tapi disalahkan hingga masuk kepenjara.
Memang benar,
_Ad dunya sijnul mu'minin wa jannatul kaafiriin_
Dunia adalah penjara bagi orang yg beriman (mu'min sejati) dan surganya bagi orang kafir.
Kafir tidak harus mereka yg tidak beragama islam.
Akan tetapi mengaku islam prilakunya tak jauh beda dengan orang kafir,
Yg selalu dicari-cari adalah kepuasan,
Kesenangan,
Keni'matan,
Kebahagiaan,
Kesempurnaan,
Keasyikan,
Kegembiraan,
Yg semua itu tidak lepas oleh permainan dan kenafsuan.
Datanglah Kyai Majdzub dan semua para santri pun duduk bertawadlu'.
"Ono opo iki rame-rame"
Semua hening tak ada yg berani menjawab.
"Ojo mung seneng geger rame lan gampang mutusi perkoro sing kethok e mripat,
Durung tentu kuwi bener"
Semua santri tetap diam membisu.
Daaaan...
Pada akhirnya Gus Hanafi angkat bicara.
"Nyuwun duko pangapunten Yai,
Sakmeniko perkawis nki kulo serahke ten Panjengan mawon,
Bilih poro santri gadah keluputan nyuwun agungipun pangapunten"
"Emm.... yo wis rapopo,
Lebokno wae......"
"Lebetaken pripun Yai..?"
Semua para santri penasaran jawaban dari Mbh Yai.
Dan....
Hehehehe
21:28
5-Januari-2018
Salam 🙏🏻🤓
*Santri Malang*
*Santri Kritis*
Makasih udah mau baca 😉
(Part Sepuluh)
Oleh : Azizah Maghfiroh
Syukurnya orang pintar itu mau berbagi ilmu, mau mengajarkan nya... Sedangkan syukurnya orang belum pintar itu selalu bersungguh-sungguh. (Istilah jawanya mempeng lan temen)
_Ilmu al ahwalul qolbi_ selalu membekas dalam hati, lambang ilmu masuk dalam hati yaitu mampu melakukan nya dari yg sepele.
Tidak perlu yg besar-besar berbahasa tinggi,
Buanyak ilmu tumpukan kitab pada ujung nya dibuat pameran mujadalah untuk mencari ketenaran supaya namanya harum dikenal dimana-mana, dan dengan cara bagaimana agar selaku dianggap sesama manusia disitulah *BEBAN.*
Menunjukkan prilaku manusia yg 'alim tapi jahil murokab.
Suasana malam jumat dipesantren sangat ramai oleh kegiatan para santri berbagai macam.
Saat itu Ning Jazila hanya seorang diri keluar pondok untuk berkunjung ke desa sebelah tak jauh dari asrama putri karena keperluan mendadak,
Setiba di tengah perjalanan bertemulah dengan Gus Hasib.
"Eheeem...."
Suara dehem Gus Hasib alias *Big Bos*
Ning jazila nampak sangat mengacuhkan nya.
Tak lama kemudian Gus Hasib sangat greget karena kecantikan nya dan sudah lama menjadi inceran untuk dipinangnya namun selalu ditolak,
Didekaplah Ning Jazila dari belakang hingga tangan Gus Hasib membungkam mulut mungil itu dengan sangat kuat nan erat hingga suara jeritan Ning Jazila tak di dengar oleh para warga sekitar.
"Ssstttt... diam kamu, hahaha
Sekarang kamu gak bisa kabur wahai nona cantik"
Ning Jazila semakin tertekan dan tak bisa bergerak sama sekali ia hanya bisa pasrah dan memohon pertolongan pada Allaah.
"Kalau kamu ingin tak lepas,
Bulan depan harus mau jadi istriku. Jangan tolak lagi...!!
Mengerti.. "
"Stopppp....!!
Lepaskaaan Gus"
Santri Washlun datang dengan membawa enthong nasi yg terbuat dari kayu.
"Eeee.... bocah ingusan datang,
Kowe lapo melu-melu?
Arep dadi sok pahlawan???"
"Sampun Gus, mesakne mbak nku"
Santri Washlun semakin mendekat hingga tangan nya mulai beraksi gak tahan karena melihat wanita yg didekap nya itu menangis dan terus merintih,
terjadilah perkelahian hebat.
Pukulan dan tendangan terus mengena kepada Santri Washlun hingga luka parah dan tubuhnya terbengkalai lemas lunglai tersungkur jatuh ketanah.
"Hahahahahaha... jadi orang jangan sok pahlawan deh, belim tahu kalau akau adalah guru di pencak silat"
"Bismillaah Laa hawlaa walaa quwwata illaa billaahil 'aliyyil 'adziiim"
Duuussssh....!!!!
Dugh...!!
Dugh..!!
Serangan Santri Washlun yg datang dengan tiba-tiba akhirnya Gus Hasib jatuh tersungkur hingga berdarah,
Tak lama kemudian para warga datang dan melerai mereka berdua.
"Pak... tangkap dia...!!! Bawa ke polisi.
Diaaa,
Santri Washlun tadi mau memperkosa Santri putri"
Teriak Gus Hasib meyaqinkan semua warga yg berdatangan.
Orang-orang pun sangat geram dan marah mendengar ucapan Gus Hasib yg dikenal putra seorang kyai.
Dan pukulan demi pukulan juga tendangan itu melayang keseluruh tubuh Santri Washlun hingga bajunya robek dan penuh dengan darah, Ia hanya bisa terima pasrah dengan apa yg telah menimpanya.
"Awas kalau Ning sampai bilang sebenarnya..!!"
Bisikan dan ancaman itu tertuju kepada Ning Jazila.
Ning Jazila tak bisa berbuat apa-apa,
Lalu ia kembali ke pondok dengan hati yg menyesal penuh dengan kebodohan.
Para santri pun menggeret Santri Washlun dengan kasar,
Dibawanya ke kantor pengurus.
Bertemulah dengan Gus Hanafi.
"MaasyaaAllaah,
Gak mungkin in..."
😳😱😲😵
"Pun laah Gus, dia terbukti salah... mau memperkosa Ning Jazila"
"Haaaaaah.....??"
"Inggih Gus, leres"
Dan salah satu santri pun menceritakan semua kejadian diluar pesantren tadi.
Santri Washlun semakin tertunduk dan terpaku sudah tidak berdaya lagi untuk menjelaskan yg sebenarnya,
Hatinya semakin tawaruk mendekat kepada Allaah.
Yaqin bahwasanya semua ini adalah kersane Gusti Allaah,
Manusia sebagai hamba ngemawulo namung biso trimo ikhlash ridlo lan sabar.
Seperti kisah Nabi Yusuf,
Tidak salah tapi disalahkan hingga masuk kepenjara.
Memang benar,
_Ad dunya sijnul mu'minin wa jannatul kaafiriin_
Dunia adalah penjara bagi orang yg beriman (mu'min sejati) dan surganya bagi orang kafir.
Kafir tidak harus mereka yg tidak beragama islam.
Akan tetapi mengaku islam prilakunya tak jauh beda dengan orang kafir,
Yg selalu dicari-cari adalah kepuasan,
Kesenangan,
Keni'matan,
Kebahagiaan,
Kesempurnaan,
Keasyikan,
Kegembiraan,
Yg semua itu tidak lepas oleh permainan dan kenafsuan.
Datanglah Kyai Majdzub dan semua para santri pun duduk bertawadlu'.
"Ono opo iki rame-rame"
Semua hening tak ada yg berani menjawab.
"Ojo mung seneng geger rame lan gampang mutusi perkoro sing kethok e mripat,
Durung tentu kuwi bener"
Semua santri tetap diam membisu.
Daaaan...
Pada akhirnya Gus Hanafi angkat bicara.
"Nyuwun duko pangapunten Yai,
Sakmeniko perkawis nki kulo serahke ten Panjengan mawon,
Bilih poro santri gadah keluputan nyuwun agungipun pangapunten"
"Emm.... yo wis rapopo,
Lebokno wae......"
"Lebetaken pripun Yai..?"
Semua para santri penasaran jawaban dari Mbh Yai.
Dan....
Hehehehe
21:28
5-Januari-2018
Salam 🙏🏻🤓
*Santri Malang*
*Santri Kritis*
Makasih udah mau baca 😉
Ditunggu kelanjutan kisahnya....
BalasHapus#penasaran
Nenggo terasan critane
BalasHapus