SANTRI WASHLUN & KYAI MAJDZUB 11

*Santri Washlun & Kyai Majdzub*
(Part Sebelas)

Oleh : Azizah Maghfiroh


         Suasa hening menghiasi ruangan itu,
Santri Washlun tetap terkapar dan hanya bisa bersandar di tembok dengan menunggu keputusan Kyai Majdzub.

"Masukkan penjara pondok saja.."
Jawab Kyia Majdzub lalu pergi meninggalkan para santri.

😱😱😱😱😱😱

Gus Hanafi kaged setengah mati,
Seolah dadanya tertindih batu yg sangat besar sehingga menyulitkan untuk bernafas.
Bahkan matanya sulit untuk berkedip hingga meneteslah air mata nya.
Siapa sangka Santri Washlun yg ia kenal sangat bagus akhlaqnya bisa dituduh seperti ini.
Bahkan Kyai Majdzub telah memutuskan suatu perkara yg bagi nya tidak dapat dinalar lagi.

"Ooh Gusti Pengeraaaaan kulo...😞"
Rintihan Gus Hanafi

"Ayooo... bawa dia kepenjara"

"Jangan main kasaar kang, dia juga manusia"
Tutur Gus Hanafi


"Geret sajaaa ia si miskin ini....! Perlakukan saja seperti hewaaan..."
Perintah Gus Hasib dengan keras

Kemudian sebagian santri dengan kasarnya menggeret Santri Washlun hingga sampai masuk ke penjara pondok.

Gus Hanafi tidak bisa berbuat apa-apa untuk menolongnya.
Hanya sebuah do'a yg terus dipanjatkan agar diberi kesabaran dan ketabahan.

"Yaaa Allaah... cobaan apa lagi yg menimpa teman satu ku ini"

"Siraam si miskin ini dengan air goottt....!!!"


"Eeeeee.... jangan jangaaaan, Mbh Yai cuma mengutus masukan ke penjara saja"
Ujar Gus Hanafi karena tak tahan lagi melihat Santri Washlun yg penuh dengan luka bahkan darah disekujur wajah dan tubuhnya.

"Tidaak bisa Gus,
Dari dulu peraturaan dipondok harus disiraam...!!!"
Lawan salah satu santri.

"Siraaaaaaaaaaam...!!!"

"Ayoooo siraaaaaaam....!!"


Byuuurrr....
Byuuur....

"Hahahahahahaha"
Tertawa puas ditunjukan oleh Gus Hasib.

Siraman air got itu berkali kali ia terima,
Bau yg menyengat tidak sedap semakin kuat ia rasakan dan ni'mati.
Santri Washlun tetap diam dan menerima hukuman itu dengan tengkurap.
Dalam hati nya bersuara,

"Sedoyo nki karepe Gusti Allaah....,
Yaaa Allaah mugi paring kiat manah nki..
Laaa hawlaa walaa quwwata illaa billaah"
Sambil terus menerus baca sholawat dan tawashul kepada Nabi juga poro wali.

Setelah hukuman itu berhenti semua santri kembali ke asrama masing-masing.
Hanya tertinggal Gus Hanafi yg setia menemani larut malam nya.

"Kaang... sampean wangsul ten kamar mawon"
Pinta Santri Washlun dengan suara lirih


"Gaaak Gus,
Aku yaqin...! Sampean gak salah pasti ada yg menfitnah sampeaan..!"

"Sudahlah.. ini pantas aku terimaa"
Jawab Santri Washlun dengan sedikit mengangkat wajah nya.

"Aku akan selalu menemani sampean Gus...."

Akhirnya mereka berdua tertidur dengan jarak terpisah oleh jeruji bambu penjara karena malam semakin  petang.


Beginilah perjalan Santri Washlun.
Dimana lakon hidup yg selalu dihina difitnah dicaci maki direndahkan disepelekan oleh banyak para manasia.
Sebagai Kyai Majdzub tentunya sudah paham siapa yg salah dan siapa yg benar,
Karena penglihatan nya sudah memakai bashiroh,
Tapi inilah tindakan nya. Tidak bisa difahami oleh kecerdasan otak.

"Sampean kudu sing kuat dan terus husnudzon kepada Kyai Majdzub,
Sebab itulah drajat sampean.
Justru memasukan kepenjara karena saking sayang,
Seberapa kuat kesabaran dan ketabahan mengahadapi semua ini, banyak kyai syariat jika menyikapi santri nya yg sudah terbilang 'alim semakin ia puji dan mengarahkan hidupnya agar banyak masyarakat yg menyukai.
Tapi lain dengan Kyai Majdzub,
Sampean digembleng tenan.
Seakan berbalik kenyataan,
Dimana banyak manusia yg semakin benci dan meremehkan menyepelekan disitulah kekasih Allaah yg sejati.
Ingat ajaran Nabi mulai dari Nabi Adam sampai Nabi akhir adalah _Miskin dunia tapi sugih akhirat._ "


  Dalam tidur lelap nya Santri Washlun bermimpi bertemu kakek tua yg pernah ia jumpai saat berziaroh ke Mbah Sumendi. Dan terbangunlah ia dari tidurnya.

"Alhamdulillaaaah....
Saya sebagai manusia ciptaan Nya.
Tak punya apa-apa,
Tak bisa apa-apa,
Tak berdaya jika tanpa kekuatan dari Nya.
Aku hanya seorang hamba yg ditugaskan untuk menghamba (ngemawulo)
Tak sepantasnya jika aku tidak terima dengan apa yg sudah menimpaku ini,
Benar kata Kakek tua itu....
Kyai Majdzub justru mengujiku,
Apakah aku su'udzon kepada beliau..?
Ataukah sebaliknya.
Semakin aku tidak diakui oleh manusia,
Semakin ada peluang besar menuju kepada Nya.
Sudah jauh dari kata linnaass....

_Idfan wujudaka fil ardhil khumul_
Idfaan...
Idfann...
Simpan yg rapi.
Sehingga orang lain tak perlu mengetahui.
_Qul kafaa billaahi syahiida_

Lalu maksud dari _Miskin dunia tapi sugih akhirat??_

Tafakur Santri Washlun semakin mendalam.

Miskin dunia,
Bukan berarti miskin harta saja.
Akan tetapi amal ibadah yg tidak terlihat oleh banyak manusia.
Tidak terbilang ataupun termasyhur 'alim al alamah.
Walaupun dibilang pondok nya paling besar diseluruh dunia,
Santri nya terbanyak diseluruh dunia,
Ibadah shodaqoh amal jariyah nya ter ngetop.
Belum tentu juga itu terbilang sugih akhirat.
Karena apa-apa yg masih ternilai terlihat manusia semua itu masih tipuan belaka.
Hanya Allaah yg tahu.
Cocok dengan hadits qudsi dimana Allaah itu akan menilai manusia dari hati dan amal perbuatan yg nyata.
Bukan dari kepandaian kepinteran kekayaan ketampanan
Kecantikan kedudukan dan lain sebagainya.


Sangat penting, bagi seorang hamba yg beriman haqiqi
Untuk terus semakin bangkit berjuang disaat terjatuh, setidaknya hati ini diajak untuk berfikir / berangan-angan dengan pegangan kunci *Husnudzonbillaaah*  semakin mengasah ketajam hati untuk bisa _'Arofa robbah_ mengetahui Tuhan nya.
Jangan mengaku seorang hamba bilamana dihadapkan kenyataan hidup yg pahit saja selalu berdemo kepada Tuhan nya sampai2 mengatur Tuhan.
Karena yg namanya hamba itu harus terima apa yg sudah ditetapkan dalam hidupnya.
_Qod.. kataballaahu laka._

Menjelang adzan subuh Santri Washlun pun segera menuju air kolam dengan di jaga oleh santri yg bertugas.
Gus Hanafi pun pergi ke asrama seperti biasa untuk melanjutkan aktifitas sehari-harinya.

Wajah lusuh Santri Washlun itu dipagi hari nya disambut senyum tenang oleh Kyai Majdzub yg tak sengaja melintas didepan,
Santri Washlun pun sumringah dalam hati nya paling dalam.

Hubungan seorang santri dengan sang Kyai itu sebenarnya paling kuat jika batin nya sudah sambung dan mampu memahami bahasa isyaroh.
Karena segala gerak gerik Kyai Majdzub adalah gudang dari segala ilmu nyata.
Bukan lagi kitab yg hanya sebatas baca-baca dan teori.


Dan....
Ternyataa










Besok lagi ya critanya 😂😂😂
makasih udah mau baca

Hehehehe





11:41
06-Januari-2018

Salam
*Santri Malang*
🙏🏻🤓


_Wanita pengagum senja_
🌸🌸🌸🌸🌸🌸


Komen silahkan..
Kritis juga gak papa
😛
Maklum belajar ngarang.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SANTRI WASLUN DAN KIYAI MAJDZUB

SANTRI WASHLUN & KYAI MAJDZUB 33

Perempuan Senja