SANTRI WASHLUN & KYAI MAJDZUB 18

*Santri Washlun & Kyai Majdzub*
(Part Delapanbelas)


Oleh : Azizah M.


     Kenyataan di Dunia, seakan terbaca oleh hati, meskipun diam  meni'mati semua dalam 'Uzlah haqiqi.
Yang disebut Kyai sebenar nya se-seorang yang berprilaku seluas samudra sedalam samudra.
Dalam hidup nya tidak ada rasa kebencian, apalagi saling menyalahkan menghina.
Bukan Kyai nama nya kalau masih suka berdebat, saling menyalahkan, menghina sesama ummat islam ataupun yang lain nya.Pantaslah Ia dijuluki sebagai mutawali, sebab selalu berambisi mengejar keramat, agar nama nya harum dimana-mana.

_Serba pamer lan kajo sembarang dengah'e, gak bakalan ono kemandiane_

Alias aspal, asli tapi palsu.

Kyai Majdzub, diberi cobaan dari putra nya sendiri yang tidak memiliki kemantaban dalam hati nya.


"Abaah, kulo nyuwun izin.. Ajeng nderek ngaos dateng Habib niko"

"Ngaji opo le..."

"Ngaos kitab Chilyatul 'Auliyaa'..."

"Oh.. yo wis, ra popo..
Kitab langkah wi"

"Nggih Abah, matur nuwun"

Sang anak tidak melihat/ merasakan sama sekali  kewalian Ayah nya sendiri. Ia lebih memilih berguru kepada orang yang terlihat gagah nan tampan,
bersorban, bergamis, berjenggot, dan bertitle tinggi.
Berbeda dengan Santri Washlun, yang hatinya sangat manteb madep mituhu kepada Kyai Majdzub.
Akan tetapi Ia (Santri Washlun) tidak sama dengan mereka para santri yang kebanyakan menumpuk kitab, mengenal berbagai macam kitab, sehingga merasa  mereka para santri lebih luas wawasan nya dan lebih-lebih dari segalanya, bahkan beranggapan disitulah letak nilai kemanfaatan ilmu dan mendapat barokah dari Kyai Majdzub.
Santri Washlun, memang dikenal sangat bodoh kela kelo, melarat, jelek, gundul.
Setiap kali orang yang melihat Santri Waahlun,  pasti menganggap Santri Washlun tidak jauh beda dengan orang gila.

Apakah ada, manusia yang mau mendekat apalagi berteman dengan orang gila..?,, jelas mustahil.
Jawaban nya pasti tidak ada.


Padahal, apa-apa yang masih anggapan manusia itu masih salah total,
Apa-apa yang masih anggapan manusia itu hitam kelam,
Apa-apa yang masih anggapan manusia itu sangat menipu,
Apa-apa yang masih anggapan manusia itu...... (pikir sendiri).
Sebab, Allaah menilai hambanya dari segi tingkah dalam hati.


_Ndilalah, sing mungguhe Pengeran bener, ora diketokne manungsho_

Sebaliknya, ndilalah sing mungguh manungsho paling mulia, mungguh Allaah la'nat.
Sebab apa....?
Disitulah gudangnya syirik khofi.

_Syirik khofi adalah sikso kang nglara'ake_






















19:23
12-Januari-2018



*Salam satu jiwa*
*Santri Malang*

๐Ÿ˜†๐Ÿ˜†๐Ÿ˜†๐Ÿ˜†๐Ÿ˜†๐Ÿ˜†

Komentar

  1. Ngajine nopo Niki ning kok sampean Pinter nulis crito iki

    BalasHapus
  2. jujur saya suka membacanya, tp nyuwun pangapunten kulo kok merasa kurang enak pada poin niki:

    Kyai Majdzub, diberi cobaan dari putra nya sendiri yang tidak memiliki kemantaban dalam hati nya.


    "Abaah, kulo nyuwun izin.. Ajeng nderek ngaos dateng Habib niko"

    "Ngaji opo le..."

    "Ngaos kitab Chilyatul 'Auliyaa'..."

    "Oh.. yo wis, ra popo..
    Kitab langkah wi"

    "Nggih Abah, matur nuwun"

    Sang anak tidak melihat/ merasakan sama sekali kewalian Ayah nya sendiri. Ia lebih memilih berguru kepada orang yang terlihat gagah nan tampan,
    bersorban, bergamis, berjenggot, dan bertitle tinggi.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SANTRI WASLUN DAN KIYAI MAJDZUB

SANTRI WASHLUN & KYAI MAJDZUB 33

Perempuan Senja