"P-P-K-M" (Pelan-pelan kita Menikah)
"P-P-K-M" (Pelan-pelan kita Menikah) Part 2 Oleh : Azizah Maghfiroh Menjalin rasa tanpa ungkapan kata, seperti membuat secangkir kopi tanpa gula. Rasanya tetap nikmat, bagi sang pecinta. Walaupun pahit, aku suka. Ahhh.... kenapa memilih yang menyiksa, jika ungkapan kata membuat hati lega. Rasa ini akan lebih bermakna. Ku laju kencang Mobil Mitsubitshi Pajero Sport 2021 warna putih menuju ndalemnya Mbah Yai Rosyid. Beliau adalah Rektor di kampus Ma'had Aly. Ada detak jantung yang berdebar-debar. Keringat pun mulai keluar. Pesan singkat yang telah ku baca menjadi irama musik di sepanjang perjalanan. "Gus Ibram, sampean bade kulo ta'arufkan ke seseorang" Mau menolak, tapi sungkan. Sebab hati sudah ada pilihan. ************************************* "Abah, Wirda masih belum cukup umur untuk menikah, janganlah di jodoh2kan. Kemarin sudah sama Kak Fauzan. Wirda sudah gak mau, sekarang ganti saudaranya. Pokoknya Wirda nanti gak mau nemuin! Wirda capek! Ping...