SANTRI WASHLUN & KYAI MAJDZUB 8

*Santri Washlun & Kiyai Majdzub*
(Part Delapan)

Oleh : Azizah Maghfiroh


      Banyak orang paham ilmu tapi belum pernah melakukan.
Kesempurnaan kesejatian belum dicapainya, alias belum manjing alam rosho.
Maka sadarilah wahai jiwa muda yg diberi kelebihan oleh Allaah berupa kepandaian, kecerdasan, ke 'aliman, kefashihan, keahlian.
Ilmu tidak untuk dibuat mencari ketenaran apalagi harta.

Ketika seorang pencari ilmu disuatu pesantren dengan gayanya yg seolah-olah pandai bersilat lidah,
Lihai dalam bahasa kitab nya,
'Alim namun mendapat julukan musang berbulu ayam.
Sebab....
Ilmu menguasai namun tidak diamalkan ibarat seperti pohon tak berbuah.
Pandai menyampaikan ilmu namun tanpa menyesuaikan prilakunya bagaikan burung yg hanya berkicauan indah.
Mengenal berbagai ilmu mendalami ilmu sekedar teori akan tetapi belum pernah mengalaminya bagaikan air beriak tanda tak dalam.
Jikalau ilmu tidak disebar luaskan bagaikan... (jawablah sendiri 😂😂😂)


  Begitulah pemahaman sekilas Santri Washlun dalam duduk tafakur nya disebelah kandang bebek.


Wekkk wekkkk wekkk weeeek 🐥🐥🐣🐣🐣🐣🐥🐥🐥

"Beekk.. sebenere aku iki podo karo kowe, posisi sebagai santri. Kudu nurut manut marang Kiyai. Nek kowe tak pakani ojo ndewe, nyosoor malah seneng pacaran gendaan lan sa'maceme... Bisane hasil ndog sing akih mangane sing akih ben seger waras,
Nek aku yoo kudu sregep ngaji... tapi ngaji ku karo kowe,
Ngopeni sapi wedhus,
Ngrijiki sampah,
Mernahno sing kurang pernah,
Ngisi banyu jedding,
Nyapu latar,
Notho sandal,
Ngeladeni keluarga ndalem...
Tetep tak syukuri
Alhamdulillaaaah"
😁😁😁😁

Ocehan seorang diri Santri Washlun.

 *** _Ilmu bisa memulyakan sebab di amalkan_*** (Dilakoni)

Kiyai Majdzub pun menghampiri Santri Washlun.

"Lee... sampean isi neh banyu genthon kae yo... sing bek"
Perintah Kiyai Majdzub.
Santri Washlun pun lari seketika. 🏃🏃
Sesampai didapur,
Genthong tersebut sudah terisi  air penuh bahkan amber-amber.

Santri Washlun diam sejenak 🤔🤔🤔🤔

"Knpo yaaa Mbh Yai kok ngutus ngisi lagi...???"

Disitulah letak ilmu siir.
Bagi yg mampu memahaminya menggunakan kecerdasan hati akan mendapat ilmu _min ladun hakiimin khobiir_

(Silaaahkan untuk di taammuli)
😅😅😅😅😅😅

Dan pada akhirnya Santri Washlun kembali untuk melanjutkan aktivitasnya tanpa menyakan kembali kpd Kiyai Majdzub.


Sreeeekkk sreeeekk sreeeek.....
Suara Santri Washlun menyapu halaman gerbang pondok utama. (Didepan)

Tiba-tiba lewatlah seorang dua santriwati bersebelahan dengan Santri Washlun.

"Kang kang... ajeng nyuwun tulung"

Santri Washlun tak menjawabnya, akan tetapi memberhentikan sapu nya dan tak menoleh sama sekali lalu menyodorkan telinga nya.

"Nku kang, lawang jedding ten pondok putri rusak"

Santri Washlun gugup dan gerogi karena dalam hidupnya sama sekali tidak pernah mengenal wanita.

"Nggih.. mangke tak pados rencang"

"Suwun kang...."

😤😤😤😤

Santri Washlun pun melanjutkan nyapu
 halaman pondok.

"Guuss....."

"Weeeeh... jengan to Gus Hanafi"

😒😒😒😒

"Jangan panggil Gus to ahhh"

"Hehehe inggih supe,
Kang Hanafi"

"Taseh suwi nyapune....?"

"Mbten kok... pripun?"

"Ayo ngaji..."

"Wadduh, nki skedap maleh... trs mau ke pondok putri dulu mbenahi lawang sing rusak"

"Ooo... monggo tak rewangi"
😅

"Weleeeh tenan to Kang Hanafi... mengke Mbak Santri histeris loh ada pemuda gagah nan tampan"
😂

"Tenang mawon.. kulo pakai penutup kok jadi yg kelihatn mata nya saja"

"Ooo  ngh pun... monggo"


Semua sampah sudah dibereskan dan mereka berdua segera menuju pondok putri.

    Inilah yg sangat dinantin oleh santriputri,
Saat ada santri putra pasti banyak yg tebar pesona caper dan pura-pura ada perlu padahal sekedar ingin penampakn.
😆😆😆😆😆😆


Disana Santri Washlun tak berani tolah-toleh sedangkan Gus Hanafi pun menyamar karena namanya sudah tak asing lagi di pondok putri alias terkenal.

Jegreeeeekkkk...
Dogh..!! Dogh..!!

Pembenahan pun dilaksanakan dengan kerjasama yg kompak.

Walhasil....
Sukses.
Kemudian saat kembali melangkahkan kaki untuk keluar asrama putri,
Tak disengaja Santri Washlun menabrak seorang santriwati yg melintas dengan jalan mundur.

Bruaaaaaakk...
Terjatuhlah santriwati itu dan Santri Washlun pun merasa bersalah.

"Ngapunteeene mbaak, mbten sengaja..."


😳😱

"Laaah bukan kah itu Ning jazila...?"
Batin Gus Hanafi.

Santriwati itupun berdiri sendiri dan langsung melangkah cepat untukenghindari fitnah.

*****************



       Sesampai dipondok,
Mereka berdua langsung mandi dan ganti baju agar supaya bisa mengikuti ta'lim Kiyai Majdzub.
Berangkatlah menuju aula.


"Eeee Gus.. sampean wau nabrak sinten hayooo...?"
Goda Gus Hanafi kepada Santri Washlun.

"Hehe duko ah.. mbten tepan nggih mbten nguwasi"

"Kalau gak salah itu Ning Jazilaa putri Kiyai thoriqoh di daerah kendal"

"Nah jengan tepang ngten..."

"Eemmm nggiih soale singen nku.."


Belum sempat diceritakan Kiyai Majdzub sampun rawuh.
Dan dimulailah pengajian kitab Risalatul mu'awanah.

Baca Santri Washlun 9

17:37
1-Januari-2018
Senin.

Salam  🙏🏻😃

*Santri Malang*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SANTRI WASLUN DAN KIYAI MAJDZUB

SANTRI WASHLUN & KYAI MAJDZUB 33

Perempuan Senja