KELUH KESAH YANG TAK TERDENGAR

Dahulu....
Ku kira kau malaikat berkopiah yang
Jiwanya selalu mengajak ku untuk lebih bisa tegar menghadapi segala rintangan di Dunia,
Bahkan, ku kira kau selalu akan setia pada hati yang selalu sepi ini....
Saat diam, maka selamanya akan diam
Lugu buatku terkagum-kagum
Tingkahmu yang lucu dan menghibur diriku dikala kesepian datang menyedihkan....
Kejantanan mu,
Tutur katamu yang membuat aku semakin suka....

Ku kira,
Kau seorang pujangga yang mampu merangkai alunan syahdu dalam jiwa
Yang suka memuji alam semesta
Bukan banyak wanita,
Tapi semua itu sebatas ku kira saja....
Kini sudah terjawab dan terkuak,
Siapa kamu... yang dulu pernah singgah di hati untuk sekedar memberi warna pelangi,
Dan kini pelangi itu hilang....
Lupakan senja,
Ni'matilaah ribuan indahnya bunga di taman,
Tapi jangan kau sakiti mereka.
Cukup aku....
Dan saat nya aku harus pergi,
Bersama angin lalu....
Membiarkan hujan menghapus semua jejak kita berdua.

Sungguh,
Terasa memilukan masa-masa muda,
Jika jiwa nya selalu sunyi akan cinta yang semu,
Maka....
Tak akan ku biarkan jiwa ini layu,
Hanya karena cinta.

Sangat benar,
Jika langka menemui seorang pemuda yang cinta nya sepenuh hati,
Tidak mengharap balasan atas cinta yang tlah ia berikan.

Selama ini,
Tidak satu pun ku jumpai seorang pemuda yang jiwa nya selalu mengalah terhadap kekasih nya,
Ia terkadang merasa dewasa sehingga mengalahkan anak kecil yang sedang marah,
Jiwa nya masih sangat mudah patah.
Selalu mengedepankan kebahagiaan nya,
Pemuda yang selalu menyampingkan prasaan hati wanita yang sangat sensitif dan ingin selalu di mengerti.
Sudah paham, tapi jauh dari pelaksanaan.

Entahlaah.....
Andaikan aku menjumpai se sosok pemuda yang meniru akhlaq Rosululloh hanya sebutir debu,
Pastilah, jiwa ini akan tenang...
Lain dengan senang.

Semua yang berlalu,
Bukan untuk kenangan bagiku...
Akan tetapi sebagai pelajaran hidup yang nanti nya buat bekal tuk menghadapi zaman yang akan mendatang.
Bahasa kita menjadi sirna,
Sebab hati selalu terkikis oleh keterpaksaan nafsu.
Lebih baik menyendiri,
Dan menanti akan pelengkap lubang di dalam hati.



Trimakasih.


Putri Salju
Malang

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SANTRI WASLUN DAN KIYAI MAJDZUB

SANTRI WASHLUN & KYAI MAJDZUB 33

Perempuan Senja