SANTRI WASHLUN & KYAI MAJDZUB 34

*Santri Washlun & Kyai Majdzub*
(Part 34)

Oleh : Azizah Maghfiroh

Kau menghilang bagai di telan alam
Aku masih di sini dengan angan angan
Merindu dengan segala yang ada padamu
Bermain dengan semilir angin
Bertanya pada semesta
Apa yang sedang kau lakukan
Apakah sama dengan yang ku rasakan
Mencerna bait bait kesalahan
Kesalahan ku padamu yang hingga kini menghantui setiap langkah kaki
Setidak nya katakan kau akan pergi, agar aku tak menanti
Setidak nya kau ucap tak akan kembali
Agar aku tak lagi menunggu mu untuk berhenti berlari
Jangan biarkan aku terlena dalam menunggu kabar dari mu
Menyiksa batin karna rindu pada mu
Yang tak jua terlahir menjadi pertemuan baru..

"Untuk mu Pangeran Washlun"

Dok : Jagadraya  1980

Ning Jazila dirundung nestapa,
Ketika tak mendengar kabar Santri Washlun.

Apakah ini cinta??
Cinta yang hanya bisa dirasa oleh hati,
Meski kini hanya bisa ku utarakan pada lembaran kertas yang kan jadi saksi bisu.
Entahlah......
Peran sebagai wanita hanya menanti dan bersabar.

Wanita itu
bukan yang selalu pendiam dan kalem,
terkadang ia juga sering tertawa terbahak-bahak.
Wanita juga bukan pribadi yang selalu kuat, terkadang ia juga lemah. ( ojo mok sio sio nek awak mu ngaku lanang.

Wanita...
Bukan yang selalu sedih, terkadang ia juga bergembira sambil melompat-lompat.
Wanita bukan yang selalu menghadapi amarah dengan senyuman, terkadang ia juga tak bisa menahan semua itu.

Wanita bukan pribadi yang selalu bisa menutup kesedihan, terkadang juga air matanya bisa keluar sederas-derasnya.
Dan wanita hanyalah manusia biasa,yang tidak lari dari segala ujian dan cobaan, yang tidak lepas dari segala macam perasaan manusia,yang tidak lari dari perasaan lemah dan tak berdaya dan  tidak lepas dari perbuatan khilaf pun dosa dosa yang diperbuat.
Dan yang lainya (awakmu lanang yo di perlu tahu
Karena apa ?)

Wanita itu selalu bangun jika ia jatuh, selalu bahagia walau hatinya remuk, selalu berusaha memperbaiki diri, meski sering dirusak oleh harapan palsu.
selalu menangis tapi di hati nangisnya
Waktu ia jatuh,(jatuh perasaan dab susah untuk terbangun) itu  berarti bukan ia lemah, tetapi ia selalu mengambil hikmah untuk terus bangkit jadi pribadi yang terus kuat. Karena ia ingin menjadi bidadari dunia dan akhirat.

Tentang keadaan hatinya yang tak menentu, yang terkadang teringat waktu-waktu sendu.
Sendu juga rindu....
Yaitu masa lalu yang hanya bisa melukiskan sepercik kisahnya lewat tulisan bukan menggambarkan lewat keadaan,karena ketika ia sedih ia tak ingin terlihat jelas meski tak kuasa menahan sendiri.
Karena ia yakin hatinya kuat akan segala memori yang menusuknya erat, walau kesedihannya pun bertambah pekat ia tetap yakin bahwa ia kuat.
Dengan segenap tekad ia tumpas kesedihan yang semakin pekat walau terkadang ia masih bisa jatuh Kedalam lubang kenangan yang akhirnya dihiasi air mata. Pertanda kuat tidaknya seorang wanita, Bukanlah air mata,tapi bagaimana perjuangannya menumpas air mata,menghentikan air mata agar semua yang terngiang di benaknya tak jadi nyata yang cukup ia simpan jadi cerita.Yaaaa.. itulah wanita..
tak bisa lari dari kata "Air mata"
tapi wahai kaum adam....

(Ingat bagi yang sedang baca tulisan ini)
Jangan lupa bahwa kaum hawa
di balik air mata, hati nya sekuat baja.
Wanita itu memang unik, mereka ingin seorang pria tahu bagaimana perasaannya tapi dia tak ingin mengatakannya pada orang tersebut.
Kadang wanita itu ketika mencintai seseorang, selalu berlebihan bahkan sampai menumpuk ribuan pengharapan, ia akan berperan sebagai burung merpati putih yang akan setia pada pasangan nya. Wanita, cintanya apa adanya, bukan karena di ingin menjadi seperti wanita yang lain untuk mendapatkan cintanya, karena sesungguhnya wanita hanya mencintai cerminan pada dirinya. Agar kala gagal wanita itu tidak merasakan kekecewaan berlebihan bak seorang pesakitan karena candu merah jambu.


Kehilangan sosok Santri Washlun membawa kesedihan bagi santri putri,
Karena tidak ada pengganti yang handal untuk mengurusi perbaikan diasrama putri, (Khusushon Ning Jazilatul Chusnia) ayam, bebek, sapi, kambing, bahkan latar / halaman pondok yang biasa di sapu oleh Santri Washlun dan tanaman yang biasa di rawat oleh Santri Washlun.

Tapi lain hal nya, bagi Gus Hasib.
Ia sangat bahagia bahkan menari-nari atas kepergian Santri Washlun.
Dan ia mempunyai kesempatan emas untuk mendekati bidadari nya tersebut. (Ning Jazilatul Chusnia)
Kegagahan juga keunggulan nasab nya, menjadi jaminan untuk bisa mendapatkan Ning Jazila.
Suatu ketika,
Gus Hasib berniat untuk sowan ke rumah nya.
Berangkatlah seorang diri.
Ditengah perjalanan, Gus Hasib merasa kelaparan, ia terpaksa mampir ke warung dan memesan makanan dengan porsi yang banyak.


"Buk... Saya pesen nasi pecel sama lele nya ya?,
2 porsi dan minuman kopi sama es kelapa muda"

"Siap Ustadz, silahkan ditunggu"

Tidak menunggu lama,
Makanan itu datang.
Dan karena saking lapar nya, Gus Hasib lupa akan baca bismillah.
(Menganggap nya sepele)

Gus Hasib sangat meni'mati makanan nya.
Tiba-tiba datanglah kakek tua yang cacat.
Tidak memiliki kedua kaki, dan menjadikan kedua tangan nya sebagai pengganti untuk berjalan.
Melihat Gus Hasib makan dengan sangat lahap,
Kakek itu merasa ikut lapar.
Melihat penampilan seorang Ustadz,
Kakek itu banyak menaruh harapan untuk mau memberinya makanan.

"Nyuwuuuun....."
Dengan memegang kaki Gus Hasib.

"Iiih..."
Gus Hasib berontak dan agak berseger dari tempat duduk nya.

Kakek tersebut tidak putus asa.
Dan berusaha mendekati nya lagi.
Hingga berulang empat kali,
Gus Hasib tetap tidak mau memberinya makan secuil pun.
Karena merasa terganggu dan lama-lama membuat nya tidak nafsu makan.

"Tuh.. Makan...!,
Dasar buntung..!!"
(Dengan melemparkan sisa makanan ke tanah.)

Kakek tua sama sekali tidak menggubris akan kemarahan Gus Hasib, saking lapar nya, langsung melahap makanan tersebut meski sudah bercampur dengan tanah.

Gus Hasib melanjutkan perjalanan.
Belum jauh dari lokasi sebelum nya,


"Bruaaaaaaakkk!!!
Jdaaaaarrrr...."

Tabrakan antara sepeda motor dengan bus mini yang berkecepatan tinggi meledak
hingga merusak total sepeda motor yang tengah di naiki Gus Hasib.
Dan tubuh Gus Hasib terpental jauh masuk ke dalam saluran air di pinggir jalan.
Polisi datang, dan segera memanggil ambulan.
Gus Hasib dibawa ke Rumah Sakit terdekat untuk dirawat.
Polisi dengan cepat menghubungi keluarga yang didapat nya dari kartu identitas korban.

Selang beberapa waktu,
Keluarga korban datang.
Dokter pun menemui nya.
Wal hasil...
Dokter memvonis kaki sebelah kiri korban harus diamputasi, dikarenakan patah tulang yang parah.
Dan kesedihan menyelimuti keluarga Gus Hasib.

Disitulah, letak karma manusia.
Mereka yang hidup ditakdir kan cacat / kurang sempurna memang sudah demikian adanya


Bersambung...

Hehe trimakasih yang masih setia menunggu kisah santri washlun.....




April 2018

Malang

Komentar

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Di awali dengan puisi untuk pangeran, lalu curahan hati sang penulis (mungkin) 🙄 Tapi dibuat penasaran karena ending nya malah gus hasib.

    Selalu setia menunggu.

    BalasHapus
  3. الحمد لله ، شكرا كثيرا

    BalasHapus
  4. Yang 32 dan kelanjutan untuk 35 belum ada nggih?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SANTRI WASLUN DAN KIYAI MAJDZUB

SANTRI WASHLUN & KYAI MAJDZUB 33

Perempuan Senja