"ADA CINTA DI MUSIM HUJAN "
oleh : Azizah Maghfiroh
Musim hujan telah tiba. Disana akan ada kisah masa lalu yang datang menghampiri kita. Langit mendung merampas keindahan dunia dalam warna-warninya. Ku lihat mereka orang masih dengan aktifitasnya sehari-hari. Ramai dijalanan, berkumpul, tertawa, bercerita, bercanda, bertengkar, bersedih. Tapi, ketika sepi menyapa, lamunan mata mengajak pada masa lalu. Di tambah lagi kerasnya suara air hujan yang membuat raga tak mau bergerak. Aku berdiri menikmati hujan turun. Mengepalkan kedua tanganku untuk kehangatan. Kedua mataku bercerita tentang masa masa dulu. Iya, sewaktu aku masih di pesantren fokus menimba ilmu. Mengaji dan mengabdi pada Romo Yai. Disana pernah ada cinta. Namun cintanya hanya bisa dipendam. Melihat orangnya saja pun, aku sungguh bahagia. Kita pernah bicara tentang masa depan,meskipun di masa depan kita hanya masa lalu. Sekarang, cinta itu belum datang. Padahal disekelilingku banyak sekali penampakan rijaalun (orang laki-laki).
Maklum saja, disini adalah kampus. Tempat para mahasiswa mencari gelar sarjanah. Menggali bakat. Dan mendapatkan pengalaman seluas mungkin.
Banyak yang mencari cinta bahagia, tetapi yang ada hanya duka cita. Namun duka itu menjadikan cerita, cerita cinta dalam gembira.
Masih dalam kesendirian hingga hujan reda. Aku pun berkemas untuk segera pulang karena senja telah berpamitan.
Jalan raya sedang macet. Aku terjebak di tengah jalan raya yang dipenuhi asap kehidupan.
Dan ketika menjelang malam sinar lampu-lampu yang menghiasi jalan semuanya kelihatan mesra, tapi kosong.
Bayangan bayangan yang ada menjadi puitis sekali dijalan-jalan. seakan-akan kumerasa diriku yang lepas, seakan-akan telah terkutuk abadi dalam kehampaan ini, dalam misteri hari depan yang tak siapa pun tahu.
"Cetak!!! Bruaaaak.....!! "
Aku tak sengaja menabrak mobil yang tiba-tiba melaju bebarengan. Akhirnya aku terjatuh dan badanku tertindih motorku sendiri.
"Uhhhhhh... Sakitnya! " Keluhku.
"Duh! Siapa sih sopir mobil yang nabrak aku?!. Gak mau bantuin malah pergi begitu saja" Ucapku dalam hati sangat kesal.
"Ayo mbak segera berdiri... "
Suara itu hanya terdengar. Tak ada satupun yang bersedia mengulurkan tangan terlebih mendekati untuk menolongku.
"Yaa Salaam....!! Salah apa aku ini, sehingga orang-orang mengacuhkan diriku" geleming dalam hati.
Aku berusaha berdiri sendiri. Namun kali ini aku menanggung malu dan sakit hati lagi. Yah, karena aku tidak kuat membangunkan sepeda motorku. Bersusah payah aku angkat, namun hasilnya tetap tidak bisa.
Aku pun menjerit.
Kemudian tak diduga, ada kedua tangan yang membungkamku untuk menahan jeritanku yang amat melengking itu.
Aku tengok, tangan itu dari seorang pria yang berwajah seram.
Terbangunlah aku dari tidur. Ternyata hanya mimpi.
Aku langsung lari menuju tempat parkir. Disana mulai sepi. Kampusku mulai gelap. Dan satu persatu dari mereka telah pulang.
Tron tong.. tong.. tong.. tong..
Suara khas motor ninja 2 tak. Sangat gahar dan bikin sakit ditelingaku. Namun, ketika aku melihat siapa pemiliknya, aku sangat kaget dan mataku tak sempat berkedip.
Bukan karena ketampanannya. Tapi karena pemilik motor itu memakai sarung.
***************
Sekian.......
Cerita yang amat ringan aku tulis...
Hehehe
Selamat datang hujan..
Komentar
Posting Komentar