SANTRI WASHLUN & KYAI MAJDZUB 21
*Santri Washlun & Kyai Majdzub* (Part Duapuluh satu) Oleh : Azizah Maghfiroh Pahit itu mengobati, sedangkan manis terkadang menyakitkan, itulah ilmu tidak ada istilah kepuasan. Dan kepuasan itu terletak dalam hati. Bukan banyak nya koleksi kitab-kitab, bukan pula banyak nya hafalan hadits maupun dalil yang tersimpan di memori otak untuk disuguhkan kepada ribuan ummat. Dan sepantasnya, seorang santri harus berani menelan pahit nya ilmu ketika posisi menuntut ilmu dimanapun ia berada, agar supaya agung ngelmune, mewah pituduhe, luas kaweruhe. Dan jangan sekali-kali menyampaikan ilmu dengan bahasa _Tamwiih_ (memules) menggunakan hukum yang ringan dan mudah, karena ummat perlu mengetahui hukum yang sebenarnya / hukum kenyataan. Meski dizaman modern ini, hukum kalah dengan adat budaya. Tantangan zaman semakin tajam, seolah-olah agama bisa disisihkan. Disitulah cobaan bagi ulama' bidang fiqih. _"Sa' kalimat dadi dilakoni, berjuta kalimat tapi mbuh.. sing...